FISIKA INTI DAN RADIOAKTIVITAS
Assalamualaikum, Hai semuanya, kami dari Kelompok 6 kelas 12 Ipa 2 2019/2020 SMAN 11 Kabupaten Tangerang ingin membahas materi Fisika Inti.
...
Anggota Kelompok :
1. Agung Wijanarko
2. Eriyani Setyawati
3. Fita Kurniawati
4. Putri Wili Yustanti
5. Rivqi Firdaus
FISIKA INTI
...
Anggota Kelompok :
1. Agung Wijanarko
2. Eriyani Setyawati
3. Fita Kurniawati
4. Putri Wili Yustanti
5. Rivqi Firdaus
FISIKA INTI
mindmap fisika inti
1. INTI ATOM
A. Struktur Inti Atom
Semua inti atom pada dasarnya tersusun
atas proton dan neutron.
>
proton yaitu partikel bermuatan positif dengan massa satu satuan massa
atom
>
neutron yaitu partikel tak bermuatan (netral dengan massa satu satuan
massa atom. Berarti massa suatu atom berkpnsentrasi
Massa proton dan massa neutron
masing-masing besarnya :
mp
= 1,007825 sma
mn
= 1, 008665 sma
di mana :
1
sma = 1,6604 x 1027 kg
Suatu atom umumnya dilambangkan :
ZXA
Dimana :
X = nama atau simbol unsur atom
Z = nomor atom, menunjukkan banyaknya
proton atau neutron
A = nomor massa, menunjukkan jumlah
proton dan neutron
A – Z = banyaknya neutron dalam inti
Partikel-partikel penyusun inti ini
disebut juga nukelon. Inti atom dapat digolongkan menjadi 3 kategori yaitu :
® isotop yaitu inti-inti yang
mempunyai nomor atom sama, misalnya 8O16 dan 8O17
® isoton yaitu inti-inti yang
mempunyai jumlah neutron sama, misalnya 6 C 13
dan 7C14
® isobar yaitu inti-inti yang
mempunyai nomor massa sama , misalnya 6C14 dan 7C14
Inti-inti yang mempunyai jumlah neutron
sama atau hamper sama dengan jumlah proton sering disebut inti ringan. Dengan
naiknya jumlah nucleon sudah tentu jumlah neutron menjadi lebih besar (N>Z).
Inti ini biasanya terdapat pada inti-inti stabil.
B. Defek Massa (Δm) dan Energi Ikat Inti (E)
Defek Massa (Δm)
Δm
= Zmp + (A – Z) mn - mX
Dengan, mp : massa proton
mn : massa neutron
mX : massa inti atom
Defek massa sebuah atom tidak hilang
begitu saja, melainkan digunakan sebagai energi untuk mengikat nukleon-nukleon
dalam inti yang disebut energi ikat inti.
Energi
Ikat Inti (E)
Konversi sebagian massa inti menjadi energi ikat E merupakan ilustrasi dari teori Einstein (1905) dalam bentuk persamaan sebagai berikut:
E = Δmc2
Dengan Δm dalam kg, c = 3 x 108
m/s, dan E dalam joule (J). Jika Δm dinyatakan dalam satuan sma, energi ikat
inti memenuhi persamaan berikut.
E = Δm 931,5
MeV
|
Energi
ikat inti belum menggambarkan kestabilan suatu nuklida. Perkiraan tentang
kestabilan inti dapat dilakukan dengan memperhatikan energi ikat rata-rata per
nukleon Eave
yang besarnya dapat dihitung melalui persamaan di samping.
Grafik Energi Ikat Rerata per Nukleon terhadap nomor massa A |
Dari grafik energi ikat rerata per nukleon terhadap nomor massa A di atas, dapat diketahui
bahwa:
- Untuk A kecil, energi ikat rerata per nukleon rendah dan mengalami kenaikan dengan cepat.
- Untuk A disekitar 50, terdapat harga maksimum energi ikat rerata per nukleon yang datar dan turun ketika A – 140.
- Untuk A diatas 140, energi ikat rerata per nukleon mengalami penurunan.
Minti = massa atom – Z . me
CONTOH SOAL :
2. RADIOAKTIVITAS
Radioaktivitas adalah kemampuan inti atom yang tak-stabil untuk memancarkan radiasi dan
berubah menjadi inti stabil. Proses perubahan ini disebut peluruhan dan inti atom yang tak stabil disebut radionuklida. Materi yang mengandung radionuklida disebut zat radioaktif.
p Peluruhan radioaktif sendiri adalah proses dimana sebuah inti atom yang tidak stabil kehilangan energi (berupa massa dalam diam) dengan memancarkan radiasi, seperti partikel alfa, partikel beta dengan neutrino,sinar gamma, atau elektron dalam kasus konversi internal. Material yang mengandung inti tak stabil ini dianggap radioaktif.
Satuan internasional (SI) untuk pengukuran peluruhan radioaktif adalah becquerel (Bq).
Jika sebuah material radioaktif menghasilkan 1 buah kejadian peluruhan
tiap 1 detik, maka dikatakan material tersebut mempunyai aktivitas 1 Bq.
Jenis-jenis peluruhan unsur radioaktif :
1. Peluruhan
Gamma (g)
Sinar g
merupakan gelombang elektromagnetik dengan panjang gelombang sangat pendek.
Ciri-cirinya adalah :
-
Daya tembus sangat
besar
-
Daya ionisasinya sangat
lemah
-
Tidak dibelokkan oleh
medan magnet
-
Mempunyai energy antara
0.2 – 3 MeV
Reaksi pemancaran a ditulis sebagai:
AZX → A-4Z-2 Y + 42 α
Contoh:
23892 U → 23490Th + 42 α
Jika massa inti induk mx, intianak my dan sinar alfa adalah mα (semuanya dalam sma) maka sesuai dengan hukum kekekalan energi, energi yang dibebaskan, Q adalah:
Q = (mx – (my + mα) 931 MeV/sma.
2. Peluruhan
Beta (b)
Partikel b
masih dapat dibedakan menjadi b- yang
bermuatan negatif dan b+ yang
bermuatan positif. b- ternyata
adalah elektron, sedangkan b+ positron.
Ciri-cirinya adalah
:
-
Daya tembus cukup
besar tetapi < daya tembus g
-
Daya ionisasi tidak
begitu kuat tetapi > daya ionisasi g
-
Dapat dibelokkan
dalam medan magnet dengan penyimpangan kecil
-
Mempunyai energi
3-4 MeV
reaksi inti pemancaran β ditulis sebagai berikut:
AZX → AZ+1 Y + 0-1β + v
Contoh: 14ZC → 147 N + 0-1β +v
3.
Peluruhan Alpha (a)
Partikel a ternyata merupakan inti atom helium (2He4)
Ciri-cirinya adalah
:
-
Daya tembus kecil
-
Daya ionisasi
sangat kuat
-
Dapat dibelokkan
dalam medan magnet dengan penyimpangan besar
-
Mempunyai energi
5-3 MeV
Reaksi inti pemancaran sinar Ƴ ini biasanya dituliskan sebagai:
AZX → AZ+1 Y + 0-1β + 00 Ƴ
Contoh: 125B → 126C + 0-1β + 00 Ƴ
PERSAMAAN RUMUS PELURUHAN INTI
=jumlah zat akhir
=jumlah zat awal
e = bilangan natural=2,71828
t = waktu
=waktu paruh
=konstanta laju peluruhan
Waktu Paruh
=konstanta laju peluruhan
3.
REAKSI INTI
reaksi inti |
Reaksi inti akan terjadi jika atom sauatu unsur
“ditembak” dengan partikel-partikel tertentu (biasa disebut proyektil).
Contoh reaksi inti antara lain adalah 7N14 + 2He4 → 8O17 + 1H1 yaitu inti atom Nitrogen ditembak dengan partikel (2He4) menjadi inti atom Oksigen dengan disertai timbulnya proton (1H1), inti atom oksigen yang terbentuk bersifat radioaktif.
Pada
dasarnya isotop dan inti atom dengan Z £ 18 dapat digunakan sebagai proyektil, namun kita akan
membatasi pada partikel-partikel berikut.
Partikel Tanda
Neutron 10n
Proton 1H1
Deuteron 1H2
Triton 1H3
Helium-3 h,
2H3
Helium-4(a) a, 2He4
Secara normal, reaksi inti akan menghasilkan inti baru
dengan disertai partikel lain.
Inti + proyeksi → inti baru + partikel
Dalam persamaan di atas, jumlah muatan total serta jumlah
nukleon sebelum dan sesudah reaksi harus sama.
A.
REAKSI FISI
reaksi fisi dari Uranium |
Reaksi fisi adalah reaksi inti antara inti berat (A >
230) dengan neutron sedemikian sehingga dihasilkan 2 inti baru serta 2-3
neutron. Ketika terjadi pembelahan akan dibebaskan energi yang sangat besar.
Apabila inti atom 92C235 bereaksi
dengan sebutir neutron, maka inti ini menjadi tidak stabil dan akhirnya pecah
menjadi 2 bagian yang hampir sama abesar disertai 2-3 neutron baru.
92C235
+ n → [92U236]* → zXA + ZXA
+ 2-3n + energi
Setiap kali terjadi pembelahan akan dibebaskan energi 200
MeV yang sebagian besar berupa energi kinetik.
2-3 neutron baru yang terbentuk akan segera bereaksi
dengan inti U235 lain. Peristiwa ini akan terjadi berulang kali, sehingga
reaksi semacam ini disebut juga reaksi
berantai. Sudah tentu energi yang dibebaskan akan berlipat ganda. Prinsip
ini digunakan pada bom atom.
B. REAKSI FUSI
reaksi fusi dari Uranium |
Reaksi fusi adalah reaksi inti antara 2 inti ringan (A
> 20) sedemikian sehingga membentuk 1 inti gabungan yang lebih berat sambil
membebaskan sejumlah energi.
Contoh-contoh reaksi fusi :
1H3
+ 1H2 → 2He4 + n + E = 17,59 MeV
1H1
+ n → 1H2 + E = 2,23 MeV
1H2
+ 1H2 → 2H4 + E = 23,8 MeV
Meskipun energi yang dihasilkan lebih kecil dari energi
fisi tetapi karena massa inti yang bereaksi kecil, maka tiap satuan massa akan
lebih besar.
C. ENERGI REAKSI INTI
Energi reaksi inti yang
timbul diperoleh dari penyusutan massa inti, yaitu perbedaan jumlah
massa inti atom sebelum reaksi dengan jumlah massa inti atom sesudah
reaksi. Menurut Albert Einstein dalam kesetaraan antara massa dan energi
dinyatakan bahwa energi total yang dimiliki oleh suatu massa sebesar m
adalah E = mc2. Apabila semua massa inti atom dinyatakan
dalam sma (satuan massa atom), maka energi total yang dimiliki massa
sebesar 1 sma setara dengan energi sebesar 931 MeV (1 sma = 1,66 × 10-27 kg, c = 3 × 108 m/s dan 1 eV = 1.6 × 10-19 Joule) Misalnya suatu reaksi inti dinyatakan menurut persamaan :
A + a → B + b + Q
Besarnya energi yang timbul dapat dicari dengan persamaan :
Q = {(mA + ma) – (mB + mb)} × 931 MeV
dengan :
(mA + ma) = jumlah massa inti atom sebelum reaksi
(mB + mb) = jumlah massa inti atom sesudah reaksi
Q = energi yang timbul selama reaksi terjadi
D.
REAKTOR INTI
Reaksi inti adalah tempat berlangsungnya reaksi berantai
dengan terkendali, sehingga energi yang dibebaskan dapat dimanfaatkan.
Pada Pusat Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) panas yang
dibebaskan dipakai untuk menghasilkan uap. Kemudian uap tersebut digunakan
untuk menggerakkan generator AC, sehingga diperoleh tenaga listrik.
Bagian terpenting dari suatu reaktor inti adalah :
a.
Teras Reaktor
Teras reaktor merupakan
wadah untuk terjadinya reaksi inti. Di teras reaktor terdapat tabung bahan
bakar (berisi U235 serta sumber neutron awal.
b.
Moderator
Moderator berfungsi
untuk memperlemah tenaga neutron, mengingatkan reaksi antara U235
dengan neutron tidak dapat berlangsung dengan sembarang tenaga. Neutron akan
bereaksi jika tenaganya sekitar 0,025 eV. Neutron yang tenaganya terlalu besar
harus diperlemah dengan menabrakkannya pada atom-atom bahan moderator antara
lain (H2O), grafit dan air berat (D2O).
c.
Batang Kendali
Agar reaksi
berantai dapat terkendali, maka jumlah neutron yang berada di dalam teras harus
diatur. Caranya dengan menyisihkan atau menarik sebuah alat yang terbuat dari
bahan penyerap neutron. Alat ini disebut batang
kendali (Control Rod).
Jadi batang
terkendali dapat berfungsi untuk mengubah daya reaktor. Bahan yang dapat
digunakan sebagai batang kendali antara lain Cadmium, boron, dan hafnium.
d.
Perisai (Shielding)
Perisai berfungsi
untuk menahan neutron dan radiasi lainnya sehingga tidak membahayakan operator.
Oleh karena itu perisai harus terbuat dari bahan yang kuat dan mampu menahan
radiai. Bahan yang dapat digunakan untuk itu antara lain timah hitam, baja, dan
beton barit.4. MANFAAT DAN DAMPAK RADIOAKTIF
Manfaat :
1. Dapat memberantas hama dengan teknik jantan mandul
Radiasi dapat mengakibatkan efek biologis seperti telah dikembangbiakan hama kubis dalam bentuk serta jumlah yang banyak kemudian diradiasi sehingga hama jantan mandul lalu dilepas diarea yang diserang hama.
Radiasi dapat mengakibatkan efek biologis seperti telah dikembangbiakan hama kubis dalam bentuk serta jumlah yang banyak kemudian diradiasi sehingga hama jantan mandul lalu dilepas diarea yang diserang hama.
Dengan
begitu maka hama yang ada di areal pertanian akan kawin dengan hama
yang disebar dan saat bertelur maka telurnya tidak akan menetas sehingga
populasinya akan berkurang.
2. Dapat Membentuk Bibit Unggul
Pembentukan bibit unggul atau pemuliaan tanaman dapat dilakukan dengan memanfaatkan radiasi, seperti pada bibit padi maka bibit padi akan diradiasi dari dosis yang terkecil hingga mematikan, kemudian biji yang sudah diradiasi disemai dan ditanam bekelompok sesuai ukuran dosis yang diberi.
Pembentukan bibit unggul atau pemuliaan tanaman dapat dilakukan dengan memanfaatkan radiasi, seperti pada bibit padi maka bibit padi akan diradiasi dari dosis yang terkecil hingga mematikan, kemudian biji yang sudah diradiasi disemai dan ditanam bekelompok sesuai ukuran dosis yang diberi.
3. Menyimpan Makanan
Kentang merupakan salah satu bahan makanan yang jika disimpan maka akan bertunas maka sebelum disimpan kentang diradiasi dengan dosis tertentu sehingga tidak akan bertunas saat disimpan dalam waktu lama.
Kentang merupakan salah satu bahan makanan yang jika disimpan maka akan bertunas maka sebelum disimpan kentang diradiasi dengan dosis tertentu sehingga tidak akan bertunas saat disimpan dalam waktu lama.
Komentar
Posting Komentar